Bandar Lampung, Lampungpagi.com – Sebuah kontroversi mewarnai proses hearing di DPRD Kota Bandarlampung terkait kasus penggerebekan anggota HIPMI Lampung yang terlibat narkoba di Hotel Grand Mercure. GANMN dan Aliansi Anti Narkoba Provinsi Lampung yang melakukan aksi demo merasa diabaikan karena yang diundang hearing adalah Granat, bukan mereka.
*Kasus Penggerebekan Anggota HIPMI*
Lima pengurus dan anggota HIPMI Lampung diciduk Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung pada Kamis malam 28 Agustus 2025 di Room Calisto Astronom Karaoke Hotel Grand Mercure. Mereka kedapatan sedang pesta ineks (pil ekstasi).
*GANMN dan Aliansi Anti Narkoba Merasa Diabaikan*
Ketua Umum GANMN mempertanyakan mengapa Granat yang diundang hearing, bukan mereka yang melakukan aksi demo. “Sudah jelas-jelas berita di mana-mana Aliansi Anti Narkoba se Provinsi Lampung yang mendesak dan turun aksi tentang permasalahan tersebut,” tegasnya.
*DPRD Kota Bandarlampung Diminta Tidak Memihak*
GANMN dan Aliansi Anti Narkoba Provinsi Lampung meminta DPRD Kota Bandarlampung untuk tidak memihak dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak yang terkait. Mereka berharap hearing dapat dilakukan secara transparan dan adil.
*Kasus Ini Menjadi Sorotan Masyarakat*
Kasus penggerebekan anggota HIPMI Lampung yang terlibat narkoba ini menjadi sorotan masyarakat dan menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas penindakan narkoba di Kota Bandarlampung. GANMN dan Aliansi Anti Narkoba Provinsi Lampung berharap kasus ini dapat ditangani dengan serius dan transparan.
Kontroversi Hearing DPRD Kota Bandarlampung: GANMN dan Aliansi Anti Narkoba Merasa Diabaikan
